Senin, 05 Februari 2018

Mengejutkan,Pengemis Di Bali Penghasilannya Melebihi Gaji PNS


Mengejutkan,Pengemis Di Bali Penghasilannya Melebihi Gaji PNS


Poker Online Terpercaya -Seringkali kita mendengar cerita mengenai orang yang berniat bekerja jadi pengemis serta bisa hasilkan juta-an rupiah per bulannya. Sering di pandang remeh, siapa kira pengemis-pengemis ini terorganisiasi dengan baik. Mereka juga mempunyai rencana yang masak waktu kerjakan aksinya. 

Pendapatan yang mengundang selera dari mengemis jadi argumen paling utama beberapa pengemis bertahan. Bagaimana tidak, pendapatan mereka jauh diatas upah yang di terima umumnya sarjana di Indonesia, atau PNS meskipun yang jadi pekerjaan yang diimpikan. 

Pendapatan yang mengundang selera dari mengemis jadi argumen paling utama beberapa pengemis bertahan, karna mereka dapat memperoleh sampai Rp 9 juta per orang dalam satu bulan atau rata-rata sekitaran Rp 300 ribu dalam satu hari. 

Itu sama dengan upah seseorang asisten manajer di perusahaan lokal. Pokerdewi

" Ya dapatkah Rp 250 ribu, " kata Nyoman Sari, seseorang pengemis yang didapati Pokerdewi pada akhir Januari lantas di trotoar pinggir Jalan Raya Ubud, Gianyar. 

Sari mengemis dengan dua anaknya, satu masih tetap balita serta satu lagi sudah berumur 9 th.. 

Baca Juga : Penangkapan Buaya Selama 4 Jam Oleh 15 Orang Dewasa

" Anak saya yang besar itu sebenarnya bersekolah, telah kelas tiga. Karna saya ajak kesini, dia tidak masuk dahulu sekian hari, " tambah wanita itu sembari menunjuk ke anaknya yang berumur 9 th.. 

Nyoman Sari datang dari Banjar Munti Gunung, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. 

Di persimpangan Jalan Imam Bonjol (Denpasar) - Sunset Road - Raya Kuta (Badung), seseorang wanita pengemis mengakui memperoleh pendapatan sekitaran Rp 150 ribu dalam sekali mangkal di satu tempat. 

Bila hingga 2 x mangkal ditempat berlainan, dia dapat memperoleh keseluruhan Rp 300 ribu dari aktivitas mengemisnya dalam satu hari. 

Pokerdewi  pernah bercakap dengan pengemis wanita itu, yang kala itu sedang menggendong bayinya sambil memohon ke beberapa pemakai jalan. Ceme Online

" Saya kerja buat keluarga dirumah, tapi akhirnya kurang untuk cost hidup. Karenanya, saya lakukan ini (mengemis), " papar pengemis yang datang dari Munti Gunung itu. 

Seseorang pengemis yang lain yang didapati Pokerdewi Bali di Ubud mengungkap paling apes pendapatannya sekitaran Rp 50 ribu dalam sekali beroperasi. 

" Paling sedikit bisa Rp 50 ribu, " kata seseorang wanita pengemis yang tengah beristirahat di samping selatan Supermarket Bintang, Ubud. 

Seseorang pengemis yang lain yang membawa bayi datang menghampirinya. Mereka berdua lalu ikut serta dalam percakapan, serta kadang-kadang tertawa. 

Sepanjang mengemis, keseharian mereka tinggal di emperan toko di seputaran Ubud. 

Tetapi, keduanya mengakui mempunyai tempat tinggal di Padang Sari, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Karangasem. 

" Saya ingin mandi dahulu ya, ingin pergi, " kata satu diantara pengemis lantas cepat-cepat pergi waktu Tribun Bali mendekat untuk mengajaknya mengobrol. 

Di Ubud, beberapa pengemis umumnya pilih tempat mangkal di lokasi dekat barat Patung Arjuna sampai satu km. ke arah barat. 

Teratur Menabung di Bank 

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Karangasem, Ni Ketut Puspakumari, membetulkan kalau pendapatan seseorang pengemis dari Munti Gunung dapat sampai Rp 9 juta dalam satu bulan. Dominobet

Mereka, menurut Puspakumari, umumnya beroperasi di lokasi Ubud, Denpasar serta di perbatasan Kuta-Denpasar. 

" Saat ini lebih sedikit yang beroperasi di Kuta, semakin banyak di Ubud. Tujuan operasinya memanglah daerah yang banyak wisatawan asing. Kami sempat mendata, pendapatan beberapa pengemis itu pada Rp 6 juta sampai Rp 9 juta satu bulan. Karenanya, susah untuk hentikan mereka mengemis. Akhirnya banyak, " kata Puspakumari waktu didapati Pokerdewi Bali, Rabu (31/1/2018) kemarin. 

Dinsos Denpasar sempat temukan seseorang pengemis yang membawa tas diisi uang sebesar Rp 4. 744. 000 waktu si pengemis dibawa ke Kantor Dinsos sesudah terkena razia Satpol PP setempat pada 2017 kemarin. 

Pengemis itu mengakui memperoleh uang sejumlah itu dalam 1 minggu memohon-minta. 

Bahkan juga dari info beberapa pegawai bank di Ubud, beberapa gepeng (gelandangan serta pengemis) yang beroperasi di Ubud teratur menabung ke bank tiap-tiap bln., dengan nominal Rp 2 juta sampai Rp 6 juta. 

" Susah menertibkan. Saat ini di tangkap, sesudah dilepaskan sekian hari lalu, mereka beroperasi sekali lagi. Itu karna mereka dapat hidup enak dengan meng-gepeng. Mereka dapat beli handphone, dapat menabung juta-an rupiah tiap-tiap bln., " tutur Kepala Dinas Satpol PP Gianyar, Cokorda Agusnawa, Senin (29/1/2018). 

Pura-pura Cacat 

Menurut Kepala Satpol PP Denpasar, I Dewa Gede Anom Sayoga, di Denpasar semakin banyak pengemis dari luar Bali dari pada pengemis lokal (Bali). 

" Pengemis di Denpasar terkadang ada, terkadang tidak. Musiman sifatnya. Bila kami dapatkan mereka, segera kami giring, " kata Anom Sayoga pada Tribun Bali minggu kemarin. 

Ada yang unik dari pengemis di Denpasar. Mereka, kata Anom Sayoga, banyak yang berpura-pura cacat, bahkan juga ada yang pura-pura hilang ingatan. 

Semua langkah dikerjakan untuk buat orang-orang umum iba pada mereka. 

" Pura-pura stres ada. Bila yang pura-pura ini umumnya dari luar Bali, karna pernah saya check kapan hari. Kami kan belajar dari beberapa peristiwa yang sempat disiarkan di tv. Maka dari itu, kami check mereka waktu razia. Terbongkarlah kepura-puraan mereka, " kata Anom Sayoga. 

Pengemis di Denpasar mengincar lokasi keramaian, seperti di persimpangan yang ada traffic light, depan mal, serta sekitaran pasar. 

Rombongan 

Saat tunjukkan jam 01. 00 Wita di persimpangan Jalan Imam Bonjol (Denpasar) – Sunset Road (Badung) pada Senin 29 Januari lantas waktu satu angkutan kota (angkot) pelat kuning memarkir mobilnya dekat beberapa kumpulan tujuh pengemis di situ. 

Beberapa pengemis lalu bergegas hampiri angkot itu. Satu per satu pengemis itu naik kedalam angkot. 

Sebagian menit lalu, mereka juga dibawa sopir angkot menuju arah utara Jalan Imam Bonjol. 

Tribun Bali coba membuntuti mobil yang mengangkut beberapa pengemis itu. Mereka rupanya di turunkan di Jalan Imam Bonjol, persisnya dimuka Gang VII. 

Persis 100 mtr. ke selatan dari arah Terminal Tegal Imam Bonjol. 

Beberapa pengemis itu tampak masuk gang-gang kecil. 

Hasil pencarian Pokerdewi Bali, beberapa pengemis ini nyatanya tinggal indekos di gang-gang kecil Jalan Pulau Biyak, Banjar Tegal Gede, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat. 

Waktu Pokerdewi Bali berkunjung ke tempat tinggal kos mereka satu hari lalu, terlihat dua anak kecil kenakan pakaian lusuh jalan menuju warung makanan di samping kos itu. 

Selesai beli camilan, mereka kembali menuju kamar kos semasing. 

Kos sederhana itu hanya beratapkan asbes. 

" Iya disini warga Munti tinggal. Telah lama mereka kos disini. Sehari-hari ya tidur disini, " kata tuan-rumah kos itu pada Pokerdewi Bali. 

Ada banyak kamar ditempat kos itu. Tetapi, sekarang ini telah terisi penuh. 

" Nyaris semuanya penghuninya warga Karangasem. Ada yang pedagang buah, ada yang pedagang di Kuta, " ucap si tuan-rumah. 

Sewa satu kamar kos sederhana itu sebesar Rp 350 ribu per bln.. 

Di Ubud, menurut seseorang tenaga sekuriti di salah-satu restoran samping Puri Ubud, beberapa pengemis yang berkeliaran disana kelihatannya tidak sempat kapok walau bolak-balik diciduk petugas Satpol PP. 

" Sekarang ini mereka tentukan tempat di ujung jalan yang ramai. Sebab, bila di lokasi padat wisatawan, mereka tentu telah digerebek. Disini memanglah mesti tegas pada pengemis. Bila tidak demikian, mereka dapat menjadi-jadi, " kata petugas sekuriti yang mengakui kenal baik dengan anggota Satpol PP Gianyar itu. 

Banyak lain tempat 

Sesudah digerebek serta dipulangkan ke daerah aslinya, umumnya beberapa pengemis itu akan tiba kembali dengan menyewa mobil angkot dari Karangasem ke Ubud. 

Nyoman Sari, seseorang wanita pengemis di Ubud, mengakui dengan rekan-rekannya pulang ke kampung halaman di Munti Gunung dengan menumpang transportasi umum jurusan Ubud-Pasar Gianyar. 

Dari Pasar Gianyar, mereka meneruskan naik angkutan umum yang beda menuju ke Karangasem. 

" Saya numpang bemo. Bayar bemo dapat habis Rp 50 ribu, " tuturnya. 

" Mereka umumnya sewa mobil, yang diisi rombongan sesama pengemis. Saya berprasangka buruk, sepertinya mereka bawa hp untuk komunikasi keduanya waktu beroperasi, " kata petugas sekuriti itu. 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Copyright © Berita campur-campur | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com