Rabu, 28 Februari 2018

Kasus Ibu Yang Tega Menstrika Anaknya Di Garut, Begini Penuturan Psikolog


Kasus Ibu Yang Tega Menstrika Anaknya Di Garut, Begini Penuturan Psikolog

Poker Online Terpercaya -Seseorang anak berinisial MR (7 th.) di ketahui memperoleh perlakuan kasar dari sang ibu. Sang ibu tega melayang-layangkan setrika panas ke sekujur tubuhnya. Mengakibatkan, semua permukaan badan anak itu alami luka bakar yang cukup serius. 

Peristiwa itu berjalan dirumah sang anak di Desa Lebakagung, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa barat, sang guru dari bocah tersebutlah yang pada akhirnya memergoki penganiayaan ini pada Senin (19/2/2018). 

Anna Surti Ariani, psikolog, mengakui miris dengan aksi kejam yang dikerjakan seseorang ibu pada anaknya itu. Ia juga menyayangkan kenapa seseorang ibu yang semestinya jadi sosok paling dekat untuk sang anak malah tega melukai buah hatinya. 

“Ya ampun kasihan sekali anaknya. Si ibu butuh melakukan kontrol selanjutnya untuk ketahui apa yang mendorongnya lakukan hal itu, ” tutur wanita yang akrab disapa Nina saat dihubungi Kompas. com pada Minggu (25/2/2018). Pokerdewi

Respon seirama juga dikemukakan Astrid WEN, psikolog dari Pion Clinician. 

Menurut Astrid, saat dihubungi lewat sambungan telepon oleh Kompas. com pada Senin (26/2/2018), pihak kepolisian yang bekerja bersama dengan psikolog mesti menelusuri kisah kekerasan pada sang ibu. Maksudnya yaitu untuk mencari tahu aspek pencetus yang menggerakkan sang ibu sampai tega melakukan perbuatan bengis. 

“Kita butuh lihat sejarah kekerasan yang berlangsung dalam keluarga itu. Diluar itu, susuri jejak kekerasan yang dihadapi atau ditangani oleh ibu itu waktu jadi anak, ” tambah Astrid. 


Astrid menerangkan, mungkin saja ibu itu adalah korban atas peristiwa jelek sama yang menimpanya di masa kemarin. Mengakibatkan, ibu itu meluapkan emosi yang mencapai puncak pada anak lewat cara yang salah. 

Psikolog juga butuh meninjau apakah sang ibu melakukan kehidupan keluarga sekarang ini maupun semasa kecil dengan sehat dari bagian psikologis. Tanda keluarga sehat, dijelaskan Astrid, yaitu keluarga yang melihat satu problem lewat cara positif. Domino QQ

Aksi kekerasan begitu minim berlangsung di keluarga yang sehat. Jika diaplikasikan hukuman jadi konsekwensi atas kekeliruan yang dikerjakan, memiliki bentuk tidaklah kekerasan fisik maupun aksi yang menyakiti. 

Diutamakan Astrid, konsekwensi yang di terima terang. Biasanya hanya hukuman yang berbentuk tegas bukanlah memarahi atau melibatkan tindakan fisik. 

“Kalau seseorang ibu sampai berani lakukan kekerasan pada anak, dicurigai ibu itu sempat jadi korban kekerasan terlebih dulu, bukan hanya sekali tapi berkali-kali. Dia tidak cuma jadi aktor di masa saat ini, namun juga korban atas akumulasi memori yang ia tumpuk, ” paparnya. 

Perlakuan yang di terima wanita itu semasa kecil ikut terikut sampai dewasa. Mengakibatkan, ibu menduga tersebut langkah untuk memperhatikan sang anak nantinya. 

Wanita itu, sebut Astrid, tidak memiliki jenis pengasuhan yang dapat dicontoh terkecuali apa yang diperoleh pada saat masih tetap anak-anak. Dengan hal tersebut, dia sangat terpaksa mengaplikasikan langkah itu. 

“Perempuan itu tidak terbayang alternatif lain atau tidak dapat memerankan alternatif lain itu. Aspek beda yang dapat diliat untuk meyakinkan penyebabnya perlakuan wanita itu yaitu jalinan dengan suami, ” ucapnya. 

Terkecuali histori keluarga, psikolog juga bertugas menggali seberapa kronis kesehatan mental sang ibu. Tanda sebagai pemberi tanda yaitu perseteruan yang tengah dihadapi, trauma yang tersimpan, rasa keberhargaan diri, serta rasa disayangi. Dominobet

“Kapan paling akhir ibu itu bahagia serta meningkatkan diri dengan pengalaman baru? Apakah dapat berelasi dengan anggota keluarga beda dengan positif? Bagaimana anggota keluarga beda memerlukannya? Alur pengasuhan apa yang dia menjadikan patokan? ” kata Astrid menjelaskan. 

Sistem ini membutuhkan pertemuan berulang serta saat yg tidak singkat, bahkan juga dapat lebih dari dua hari, supaya wanita itu keluarkan persoalan serta kegelisahan yang menimpanya. 

Jika menurut sistem hukum yang berlaku wanita itu memanglah mesti dipenjara, Astrid berpesan agar polisi tetaplah merangkul psikolog. Psikolog bertindak menolong wanita itu untuk sembuh dari beban masa lalunya. Pasalnya, penjara malah dapat menjerumuskan wanita itu jadi lebih kronis traumanya. 

“Psikolog tentu memaparkan diagnosis masalah pada ibu lantas diserahkan ke polisi. Polisi dapat bertanya type perawatan apa yang layak untuk memulihkan mental sang ibu. Mengingat penjara kan lingkungan keras, ” katanya. 

Berkaitan masalah ini, sang anak juga membutuhkan pendampingan psikolog untuk ketahui sejauh mana trauma yang dia alami. Astrid merekomendasikan, jika sang anak masih tetap diselimuti trauma, baiknya pengasuhan sang anak janganlah dikembalikan ke tangan sang ibu. Poker Online

“Baru diserahkan ke ibunya hingga saat tunjukkan kesiapan, seperti anak siap dengan emosi serta ibu di pastikan betul-betul akan tidak mengulangi kekerasannya, ” katanya. 

Anak dapat dititipkan pada keluarga paling dekat yang bersedia terima. Tetapi, ditegaskan Astrid, keluarga itu mesti betul-betul dapat diakui untuk membuat lingkungan yang aman, nyaman, serta normal. Jika tak ada keluarga maupun pihak yang sudi menjaga anak itu, pemerintah butuh turun tangan untuk mengasuh. 

“Keluarga baru itu mesti dapat menumbuhkan kepercayaan pada anak kalau dia layak disayang serta di perhatikan. Sebab, sampai kini dia tidak miliki jenis sesuai sama itu. Anak mesti diyakinkan kalau dia bernilai. Anak juga ditanggung sekolahnya, keperluan sandangnya, konsumsi gizinya, serta kandungan emosinya, ” papar Astrid. 

Yg tidak kalah perlu menurut Astrid yaitu bagaimana agar kemarahan, tidak percaya, kebencian, serta ketakutan anak tidak berbekas sampai dewasa. 

Psikolog bebrapa sekali lagi bertindak untuk memulihkan agar anak tidak tumbuh jadi individu pemberontak yang senantiasa melawan serta membangkang. Ini perlu agar nantinya anak itu tidak jadi aktor seperti ibunya. Mata rantai kekerasan mesti diputus. Ceme Online
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Copyright © Berita campur-campur | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com